Asal-Usul : Aluminium (Alumunium yang biasa dalam bahasa indonesia ) merupakan unsur kimia yang memiliki simbol AI sama halnya nomor atom 13. Unsur kepadatan aluminium lebih rendah dari pada unsur pada logam lainnya, bisa katakan sepertiga dari pada berat baja. Secara kasap mata aluminium mirip dengan perak,dari segi warna maupun kemampuan untuk memantulkan cahaya mengilap, reflektif, dan berwarna cerah. Selain itu, aluminium bersifat lentur, tidak tertarik oleh magnet, dan memiliki tekstur yang lunak. Unsur ini hadir dalam bentuk isotop stabil 27Al yang sangat berlimpah, menjadikannya sebagai elemen ke-12 paling banyak ditemukan di alam semesta. Sedangkan isotop radioaktifnya, 26Al, sering dimanfaatkan dalam metode penanggalan radiometrik.
Tahun 1825, Hans Christian Ørsted dari Denmark menemukan cara memisahkan logam ini dari senyawanya. Lalu pada 1856, Henri Sainte-Claire Deville dari Prancis memulai pengolahan besar-besaran. Selanjutnya aluminium lebih terkenal secara luas dan mulai produksi masal pada tahun 1886 oleh insinyur Amerika Charles Martin Hall dan insinyur Prancis Paul Héroult . Sehingga penggunaan aluminium makin luas baik untuk industri maupun barang kebutuhan sehari-hari. Sumber wikipedia

Pengertian Aluminium
Aluminium adalah salah satu jenis logam paling adaftif dan memiliki banyak peran penting saat ini. Meski keberadaannya sering tidak disadari dalam kehidupan sehari-hari, ia tidak mencolok dan tak sekeras baja tapi sering ada disekitar kita, seperti halnya peralatan dapur(misalnya wajan). Jenis logam ini tidak mencolok dan tak sekeras baja, Masa jenisnya juga ringan namun memiliki kekuatan dan ketahanan terhadap korosi. Kemampuan bertransformasi menjadi berbagai bentuk barang yang fungsional. Ia bisa menjadi velg mobil maupun motor,bodi pesawat,kusen dan pintu aluminium, bahkan barang yang sekarang kamu sering pegang setiap hari,yaitu sebagai casing hp.
Berasal dari seyawa dalam tanah bernama bauksit ,aluminium tidak serta merta tersedia pada alam bebas seperti halnya batu. Untuk mendapatkan dalam bentuk logam,harus melewati berbagai proses mulai dari pertambangan,pemurnian hingga pemanasan dengan suhu tinggi. Namun meski demikian ia memiliki sifat yang luar biasa, ketika sudah menjadi barang bekas bisa di daur ulang tanpa kehilangan sifat aslinya.
Dalam dunia kimia, aluminium adalah unsur bernomor atom 13 dengan simbol AI. Berkat sifat amfoter yang ia miliki, logam ini mampu bereaksi secara aktif dengan senyawa asam maupun basa. Unsur lain jarang menunjukkan kemampuan semacam itu. Walau bukan konduktor terbaik—karena masih kalah dari tembaga dan kuningan—aluminium tetap jadi pilihan utama di sektor elektronik dan industri karena stabil, ringan, dan efisien penggunaan dalam jangka panjang.
Sifat Aluminium
Tak semua logam tercipta dalam sifat sama. Yang satu ini, misalnya, memiliki kombinasi karakter yang agak langka. Dengan berat jenis yang rendah, skitar sepertiga dari berat jenis baja, namun memiliki kekuatan yang kokoh dalam bentuk padat, strukturan aluminium yang sangat mengesankan,apalagi jika proses pembuatannya mencampur dengan elemen lain seperti magnesium maupun tembaga,tentu akan membuatnya lebih kokoh tak tertandingi.
Secara kasap mata, jenis logam ini terlihat warna keperakan dengan permukaan yang reflektif. Kalau ingin tampilan mengilap,mudah sekali tinggal memoles saja sdikit . Tapi untuk urusan warna, ceritanya berbeda. Aluminium tidak menyerap warna secara langsung seperti besi, sehingga harus melewati proses seperti anodizing atau powder coating agar tampilannya maksimal dan warnanya tahan lama.. Tapi jangan salah aluminium memiliki banyak keunggulan, ia tetap stabil untuk digunakan pada luar ruangan meski terkena panas matahari berkepanjangan,hujan salju maupun badai, ia tetap kokoh,tidak mengalami oksidasi maupun korosi,sehingga membuatnya lebih awet daripada material besi pada umumnya.
Rumus Aluminium
Dalam kimia, unsur logam ini terkenal sebagai logam trivalen. Yang artinya dalam kebanyakan reaksi ia melepaskan elektron untuk membentuk ion bermuatas positif 3 (Al³⁺). Berikut beberapa rumus yang ada pada beberapa senyawa umum berbasis logam ini antara lain:
- Al₂O₃: senyawa oksida yang kerap ada dalam pembuatan keramik atau sebagai bahan tahan api.
- AlCl₃: klorida dari unsur ini, penggunaan biasanya untuk proses pemurnian kimia dan katalis.
- Al(OH)₃: senyawa hidroksida yang juga berperan dalam bidang farmasi dan pengolahan air.
Dalam penggunakan tabel periodik logam jenis ini berada dalam golongan 13 dan periode ke-3. Ia masuk dalam kelompok logam pasca-transisi, Karena bobotnya yang ringan, banyak orang menyebut logam ini sebagai logam ringan. Sifat reaktifnya ada di tingkat sedang—cukup aman jika bersentuhan dengan air, tidak seperti natrium yang bisa memicu ledakan. Namun, ia tetap jadi pilihan yang cukup aktif untuk eksperimen dan proses kimia dalam dunia industri maupun akademik.
Manfaat Aluminium
Tak perlu mencari jauh-jauh. Lihat saja sekelilingmu— mungkin ada jendela dengan bingkai logam ini, gagang pintu yang terasa dingin saat disentuh, atau panci diatas kompor. Kehadiran bahan ini begitu menyatu dengan rutinitas harian kita, nyaris tak terpisahkan dari dunia modern.
Kehidupan Sehari-hari
Coba tengok dapur di rumah. Hampir setiap ibu rumah tangga pasti punya panci atau wajan yang terbuat dari logam satu ini. Ringan, tahan panas, dan tidak bereaksi terhadap bahan makanan—itulah alasan utama banyak orang memilihnya untuk alat masak. Bukan cuma di dapur, bahan ini juga sering muncul dalam kemasan minuman atau makanan cepat saji yang kita temui setiap hari, bahkan tanpa kita sadari.
Dunia Konstruksi
Di era pembangunan yang serba cepat, arsitek makin cerdas memilih bahan. Aluminium jadi andalan karena mudah dibentuk, kuat menopang, dan tak rewel soal perawatan. Dengan kualitas seperti itu, tak heran kalau kusen pintu, jendela, bahkan eksterior gedung sering mengandalkannya. Meski langsung terkena sinar maupun hujan berkali-kali aluminium tidak mengalami perubahan. Strukrur tambahan seperti kanopi, rumah kaca juga mengandalkan jenis logam ini.
Transportasi dan Teknologi
Dalam transportasi penggunaan aluminium sangat lah bermanfaat, dikarenakan memiliki bobot yang ringan tapi tetap memiliki kekuat tinggi. Hampir semua alat transportasi modern menggantungkan kekuatannya pada logam ini. Pesawat? Mayoritas bodinya tersusun dari bahan ini. Begitu juga dengan mobil, sepeda motor, hingga kereta; logam ini menyusun berbagai bagian penting mulai dari blok mesin sampai sasis. Dalam dunia teknologi, ia pun tak kalah dominan: laptop, kamera, hingga ponsel pintar sering memakai logam ini karena mampu menahan panas tanpa menambah beban.
Daur Ulang dan Keberlanjutan
Salah satu hal menarik dari logam ini adalah sifatnya yang bisa terpakai berulang-ulang tanpa rusak mutunya. Sekitar 75 persen dari aluminium yang pernah dibuat sejak dulu masih aktif digunakan. Dan saat didaur ulang, membutuhkan energi yang hanya secuil—sekitar lima persen dari proses awal dari bijih. Jelas, ini kabar baik bagi lingkungan kita.
Proses Pembuatan Aluminium Untuk Bahan Kusen dan Pintu
Tampilan rumah memah, pernahkan anda menyangka kusen dan pintu aluminium yang banyak digunakan saat ini ?. Dengan melewati serangkaian proses yang sangat panjang sebelum ahirnya terpasang rapi pada rumah-rumah kita. Berikut kami ulas proses membuat aluminium menjadi bahan kusen,pintu,jendela Dll mulai dari proses penambangan:
Penambangan Bauksit
Awal mula adanya aluminium ialah karna bauksit. Bauksit adalah batuan sedimen yang memiliki kandungan aluminium paling kaya, bauksit sendiri terdapat dari bumi yang biasanya melewati proses tambang tembuka. Setelah mendapatkan bauksit selanjutnya batuan ini melewati pembersihan dan siap untuk proses selanjutnya. umumnya penemuan bauksit ada pada negara-negara tropis seperti Guinea,Brazil,indonesia dan Australia Dll.
Proses Bayer
Apa itu Bayer ?: Bayer merupakan proses mengubah bauksit menjadi Alumina. Proses ini mulanya menghancurkan bauksit dengan mesin kompresi tinggi, setelah menjadi partikel kecil campur dengan cairan natrium hidroksida(NaOH) dalam keadaan suhu dan tekanan tinggi. Keadaan tersebut akan menimbulkan reaksi kimia yang ahirnya menghasilkan larutan natrium aluminat. Setelah pendinginan, keringkang pengendapan alumina(Al₂O₃) hingga jadi serbuk putih. Jadilah bahan mentah untuk membuat aluminium murni.
Proses Hall-Héroult
Langkah berikutnya Hall-Héroult, merupakan proses pemurnian alumina,yaitu dengan mengubah bentuk alumina menjadi logam aluminium. Proses ini terkenal sebagai Hall-Héroult, yaitu elektrolisis alumina dalam cairan kriolit pada suhu sekitar 950°C. Dengan mengalirkan arus listrik melalui larutan tersebut, sehingga ion aluminium mengendap di katoda sebagai logam cair. Aluminium cair kemudian masuk ke dalam cetakan untuk membentuk ingot atau batang sesuai kebutuhan pesanan.
Ekstrusi Aluminium
Langkah berikutnya ialah ekstrusi aluminium ,yaitu pembuatan bentuk jadi atau frovil, setelah menjadi aluminium murni. Melalui logam batangan yang dipanaskan kembali hingga cair dan kemudian bentuk dalam cetakan menyesuaikan desain frovil seperti: Kusen ,bahan pintu ,bahan jendela,holo dll
Pendinginan dan Pemotongan
Frovil aluminium yang dihasilkan dari proses ekstrusi tadi, kemudian di dinginkan menggunakan air dan udara yang berjalan. Setelahnya batangan frovil ini sudah jadi kemudian potong menyesuaikan ukuran industry atau permintaan khusus, untuk ukuran standar bahan kusen aluminium ialah 6 m. Potongan aluminium ini lah yang nantinya jadi bahan pembuatan kusen pintu,jendela maupun kitchen set aluminium.
Finishing
Eit jangan ketinggalan yaitu proses finishing sebelum aluminium batangan masuk pasar. Namun beberapa jenis pabrik berkualitas tinggi melakukan heat treatment dahulu,untuk meningkatkan ketahan bahan kusen dan pintu dari beban maupun deformasi. Finishing pada bahan aluminium yaitu pewarnaan dan pelapisan ,ada 2 macam yaitu Anodizing dan Powder Choating, dengan menghasilkan tekstrur warna berbeda.
- Anodizing: memberikan lapisan pelindung oksida di permukaan aluminium, menjadikannya lebih tahan gores dan korosi.
- Powder Coating: pengecatan kering dengan bubuk berwarna yang dipanaskan hingga menempel kuat di permukaan. Proses ini menghasilkan warna yang rata, tahan lama, dan estetik.
Dengan finishing yang baik, kusen dan pintu bisa tampil dalam berbagai warna seperti putih, hitam, coklat, hingga motif kayu.
Catatan: Apabila ada kesalahan informasi anda bisa hubungi alumunium depok untuk untuk guest pos atau perbaikan.